cool

cool
cool

Jumat, 21 Februari 2014

Halilintar (Lintang): "Pap, Pap temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang, maksudnya supaya nyamuk itu tidak akan menggigit anaknya. Apakah Pap akan melakukan hal yang sama?"

Papa Gatot: "Tidak, Nak...tetapi Pap akan mengusir nyamuk sepanjang malam supaya tidak menggigit siapapun!"

Lintang; "Oya Pap, aku pernah membaca cerita tentang seorang Pap yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan sampai kenyang. Apakah Pap akan melakukan hal yang sama?"

Papa Gatot : "Tidak, Nak.. Pap akan bekerja sekuat tenaga supaya kita semua bisa makan dengan kenyang dan kamu tidak harus sulit menelan makanan karena merasa tidak tega melihat papamu sedang menahan lapar!"

Lintang-pun tersenyum bangga mendengar apa yang dikatakan Papanya...

Lintang: "Kalau begitu, aku boleh selalu menyandarkan diriku kepada Pap, ya?"

Sambil memeluk Lintang....

Papa Gatot: "Tidak, Nak...Pap akan mengajarimu berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, supaya engkau tidak harus jatuh tersungkur ketika suatu saat Pap  harus pergi meninggalkanmu."

Orang tua yang bijak bukan hanya berhasil menjadikan dirinya tempat bersandar, tetapi juga yang berhasil bisa membuat sandaran itu tidak diperlukan.

Rabu, 23 Oktober 2013

Happy Family


PENYIDIK PPNS

sudah nasibmu TOT dapat SPRIN-GAS untuk meninggalkan keluarga selama 2 bulan (22 september s/d 22 nopember 2013). yach namanya juga tugas negara, pendidikan penyidik (PPNS) di Pusdik Reskrim Polri Megamendung- Bogor. hari demi hari aku jalani. pagi jam 04:30 Sholat subuh sebelum melaksanakan olah raga pagi, seperti jadwal dibawah ini:
SENIN-JUMAT: 05:00 WIB olahraga pagi
                            06:30 WIB makan pagi
                            07:00 WIB apel pagi
                            08:00 s/d 12:00 WIB pelajaran di kelas
                            12:00 s/d 13:00 WIB istirahat
                            13:00 makan siang
                            14:00 s/d 17:00 WIB pelajaran di kelas
                            18:30 WIB makan malam
                            19:00 s/d 20:00 (ujian, saat ada ujian)
                            21:00 WIB apel malam
                            21:30 WIB istirahat (bobok maniez)
SABTU-MINGGU
Libur atau IBL (Ijin Berlibur di Luar)






                         

Kamis, 18 November 2010

Bromo Tengger Semeru


Gatot Post (18/11/2010). Gunung Bromo termasuk bagian salah satu gunung yang berada di komplek Pegunungan tengger. Komplek pegunungan tengger berupa hamparan pasir yang sangat luas (Laut Pasir) dengan gunung gunung ditengahnya yaitu: G.Bromo (2.392 m dpl), G.Batok (2.440 m dpl), G.Widodaren (2.614 m dpl), G.Watangan (2.601 m dpl), dan G.Kursi (2.581 m dpl). Dinding kaldera yang mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan  ± 60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter. Dikeliling kaldera tengger terdapat beberapa gunung diantaranya adalah G.Penanjakan (2.770 m dpl), G.Cemorolawang, G.Lingker (2.278 m dpl), G.Pundak lembu (2.635 m dpl), G.Jantur (2.705 m dpl), G.Ider Ider (2.527 m dpl), dan G.Mungal (2.480 m dpl). Sedang pada komplek pegunungan jambangan terdapat G.Lanang (2.313 m dpl), G.Ayek Ayek (2.819 m dpl), G.Pangonan Cilik (2.883 m dpl), G.Keduwung (2.334 m dpl), G.Jambangan (3.020 m dpl), G.Widodaren (2.000 m dpl), G.Kepolo (3.035 m dpl), G.Malang (2.401 m dpl), dan G.Semeru (3.676 m dpl).
Daya tarik G.Bromo yang istimewa adalah kawah ditengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, menandakan gunung ini masih aktif.
Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang saling berimpitan satu sama lain, yang merupakan strato volcano yang terbentuk dari lapisan andesite dan batuan basaltic. Gunung Tengger waktu itu merupakan gunung terbesar dan tertinggi di pulau Jawa (± 4.000 m dpl) dan telah terbentuk sekitar 1 juta tahun yang lalu. Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep. Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari 8 kilometer. Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk didalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan diduga dahulu kala pernah terisi oleh air dan kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung gunung baru antara lain Gunung Widodaren, G.Watangan, G.Kursi, G.Batok dan G.Bromo.
a.    Letak
Secara geografis kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terletak antara 7º51"39' - 8º19"35' LIntang selatan dan 112º47"44' - 113º7"45' Bujur timur. Berdasarkan wilayah atministratif TNBTS berada dalam 4 kabupaten  yaitu Kab.Malang, Kab.Pasuruan, Kab.Probolinggo dan Kab.Lumajang. Batas kawasan Taman Nasional, sebelah barat: Kabupaten Malang, meliputi lima wilayah kecamatan antara lain Tirtoyudo, Wajak, Poncokusumo, Tumpang dan Jabung, sebelah timur: Kabupaten Probolinggo, meliputi kecamatan sumber dan Kabupaten Lumajang wilayah kecamatan Gucialit dan senduro, sebelah utara: KAbupaten Pasuruan wilayah kecamatan Tutur, Tosari, Puspo dan Lumbang. Kabupaten Probolinggo wilayah kecamatan Lumbang dan Sukapura, sebelah selatan: Kabupaten Malang antara lain wilayah kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo, serta Kabupaten Lumajang wilayah kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

b.    Topografi
Kawasan TNBTS berada pada ketinggian 750 - 3.676 m dpl, keadaan topografinya bervariasi dari bergelombang dengan lereng yang landai sampai berbukit bahkan bergunung dengan derajat kemiringan yang tegak.

c.    Geologi dan Tanah
Formasi kawasan TNBTS merupakan hasil Gunung api kuarter muda sampai kuarter tua. Jenis tanah di TNBTS adalah regosol dan litosol. Bahan jenis tanah ini adalah abu dan pasir vulkanis intermedier sampai basis dengan sifat permiabilitas sangat rapat dan lapisan teratas sangat peka terhadap erosi. Warna tanah mulai dari kelabu, coklat, coklat kekuning kuningan sampai putih, dengan tekstur tanah pada umumnya pasir sampai lempung berdebu dengan struktur lepas atau berbutir tunggal serta konsistensinya lepas atau teguh dank eras.

d.    IKlim
Suhu udara di kawasan TNBTS berkisar antara 5º sampai dengan 22º C. suhu terendah terjadi pada saat dini hari di puncak musim kemarau antara 3º - 5º C bahkan dibeberapa tempat sering bersuhu dibawah 0º C (minus), khususnya di ranu kumbolo dan puncak Mahameru. Sedangkan suhu maksimum berkisar antara 20º – 22º  C.
Iklim dalam kawasan TNBTS menurut klasifikasi iklim Schmidt Ferguson(1951):
-      Tipe A daerah semeru bagian tenggara.
-      Tipe B daerah semeru bagian selatan, puncak, dan lereng semeru bag.timur.
-      Tipe C daerah argowulan, penanjakan, keciri, argosari, ranu kumbolo dan jambangan.
-      Tipe D daerah laut pasir, ngadas, ranu pani, blok watu pecah sampai dengan Poncokusumo.

e.    Hidrologi
Tercatat lebih dari 50 sungai /mata air dan 4 ranu/danau didalam kawasan TNBTS yakni ranu pani, darungan, regulo dan ranu kumbolo. TNBTS mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengaturan tata air untuk daerah sekitarnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, untuk keperluan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan hingga industry di kabupaten Malang, Pasuruan, LUmajang dan Probolinggo.

f.     Aksesibilitas
Untuk memasuki dan mencapai TNBTS dapat ditempuh melalui 4 (empat) pintu masuk kota, yaitu: Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.
Jalan masuk dapat dilalui kendaraan roda 4 maupun roda 2, namun khusus untuk kendaraan bis hanya dapat melalui tongas hingga cemorolawang atau Probolinggo hingga Cemorolawang saja. Sedangkan untuk wisata pendakian gunung semeru, semua jenis kendaraan hanya diperbolehkan hingga ranu pani saja.
Kendaraan roda 4 dari wonokitri dan jemplang yang akan memasuki kawasan, demi keselamatan penumpang dan pengunjung, hanya kendaraan double garden (four wheel drives) yang diperbolehkan memasuki kawasan. Selain itu pula kendaraan roda 4 yang memasuki kawasan dari cemorolawang yang diperbolehkan adalah hanya kendaraan jeep (Toyota Hardtop) paguyuban jeep TNBTS.
Menuju Lokasi:
Dari Surabaya menuju G.Bromo dari arah Pasuruan. Dari Surabaya kita naik bis menuju probolinggo dan turun di Pasuruan yang membutuhkan waktu 1,5 jam. Selanjutnya naik colt menuju desa Tosari-Wonokitri. Dari Malang lewat Purwodadi, dari Malang kita naik bis selama 30 menit turun di Purwodadi. Dari Purwodadi naik minibus menuju Desa Tosari, melewati Nongkojajar selama 1,5 jam. Dari Tosari diteruskan menuju Wonokitri. Bila dari arah Malang kita bisa lewat Jemplang, Ngadas. Dari Malang naik minibus/angkot menuju Tumpang (18 km) sekitar 30 menit. Dari Tumpang perjalanan dilanjutkan dengan naik Jeep menuju ke Jemplang sekitar 1,5 jam perjalanan melewati Desa Gubug Klakah dan Desa Ngadas. Bila dari arah Probolinggo, kita naik Bis atau colt menuju Sukapura, kemudian kita terus ke Ngadisari. Dari Ngadisari naik kuda atau berjalan kaki menuju Cemorolawang ± 3 km. di cemorolawang kita bisa bermalam di hotel atau losmen. Besuk paginya kita bisa melanjutkan perjalanan ke kawah G.Bromo, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kuda yang disewakan oleh masyarakat setempat. Untuk bisa melihat sunrise dan view Bromo Tengger Semeru di puncak penanjakan, disarankan untuk berangkat dari cemorolawang sekitar jam 3 pagi.

Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
a.    Air Terjun (Coban) Trisula
Coban berarti air terjun, dinamakan trisula karena air itu jatuh ke sungai sebanyak tiga tingkatan. Air terjun ini berada di wilayah Kecamatan Poncokusumo (Malang), memakan waktu kira kira 1 jam perjalanan jika dihitung dari alun-alun kota Malang. Untuk menuju coban ini melewati jalan paving, dan disana terdapat shelter serta pos pengontrol karcis. Udara yang bersih dan sejuk serta pemandangan alam yang indah sangat menarik untuk dikunjungi.

b.    Danau (Ranu) Pani dan Ranu Regulo
Untuk mencapai ranu pani dan regulo dapat melalui dua jalur yaitu dari arah Lumajang melalui senduro (± 50 km) dan dari arah Tumpang-Malang (± 53 km). kedua danau ini memiliki keindahan alam cukup menarik. Dari tempat ini kita dapat menyaksikan keindahan panorama G.Semeru dengan kepulan asapnya, menikmati keindahan alam sekitar danau, mengamati kehidupan satwa liar khususnya satwa migrant burung belibis, dan mengamati budaya/ adat istiadat penduduk setempat. Disini terdapat fasilitas Guest House, pondok pendaki dan interpretasi, gedung pusat informasi, posko SAR, pondok kerja dan shelter.
Ranu Regulo terletak bersebelahan dengan Ranu Pani (jarak antara keduanya ± 150 meter), disini cocok sekali untuk berkemah karena keasrian alamnya, keheningan suasananya serta terdapat fasilitas camping ground, pondok penelitian dan shelter.

c.    Ranu Kumbolo
Danau ini merupakan yang terindah dan terbesar dikawasan TNBTS, lokasinya disebuah lembah hijau ditengah tengah antara Ranu Pani dan Gunung Semeru. Para wisatawan maupun pendaki semeru umumnya berkemah dan bermalam disini, karena selain ingin menikmati keindahan alamnya, kesejukan udaranya, kejernihan airnya, juga kedamaian dan keheningan suasananya. Di tempat ini suhu malam hari bisa mencapai minus, dengan ditandai adanya butiran butiran salju di rerumputan saat pagi hari. Fasilitas yang ada adalah shelter dan pondok pendaki.

d.    Ranu Darungan
Ranu Darungan adalah danau yang masih perawan dalam kawasan TNBTS, secara administrative terletak di Kabupaten Lumajang. Danau ini tidak begitu dalam (≤ 2 meter), airnya jernih, banyak ikannya, suasana hening serta menjadi tempat yang subur bagi berkembangnya berbagai macam jenis anggrek. Berdasarkan kejadian/ proses pembentukannya, sebetulnya ranu darungan merupakan semacam penampungan dari aliran lahar dingin yang melalui proses demikian lama sehingga hingga akhirnya aliran tersebut dialiri air.

e.    Lautan Pasir
Memasuki lautan pasir yang sangat luas sekali hingga ke gunung Bromo, G.Batok, G.Widodaren, Cemorolawang hingga G.Mungal juga dapat ditempuh setelah padang savanna. Walaupun suhu udara dalam kawasan laut pasir ini cukup panas disiang hari, namun angin yang berhembus sangatlah dingin. Laut pasir ini merupakan padang pasir terluas di Indonesia.

f.     Gunung Bromo
Gunung Bromo adalah gunung yang masih aktif dan dapat dengan mudah didaki dan dikunjungi. Obyek wisata G.Bromo merupakan fenomena dan atraksi alami yang merupakan salah satu daya tarik pengunjung. Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan ditempat lain adalah adanya kawah ditengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan lautan pasir yang mengelilinginya.

g.    Gunung Batok
G.Batok adalah satu satunya gunung yang bentuknya masih utuh dari semua gunung gunung yang berada didalam kaldera tengger.
Daya tarik gunung ini adalah selain untuk kegiatan fotografi yang letaknya strategis dekat dengan Gunung Bromo dan Pura Poten, juga untuk kegiatan pendakian oleh wisatawan. Dan daya tarik utama adalah gunung ini merupakan habitat edelweiss.

h.    Padang Savana dan Bukit Teletubbies
Padang savanna ini adalah salah satu gerbang pintu masuk ke kawasan Gunung Bromo jika masuk melalui Malang-Poncokusumo-Gubug klakah dan Ngadas. Tempat ini sungguh sangat indah dan menakjubkan sekali, dengan hamparan padang rumput yang luas dan hijau kuning, dibatasi oleh bukit bukit (mirip tempat bermain teletubbies)  yang menjulang tinggi, udaranya sejuk dan bersih, hening dan damai.

Sunrise di Penanjakan
Pemandangan yang sungguh menakjubkan di pagi hari, kita bisa melihat merekahnya sinar matahari di ufuk timur, dengan langitnya yang berwarna jingga. pemandangan ini bisa dilihat saat pukul 5 pagi. oleh karenanya yang ingin melihat pemandangan ini bisa berangkat dari cemorolawang atau dari wonokitri pukul 4:00, perjalanan memakan waktu sekitar 30-40 menit.

Rabu, 17 November 2010

Ranger's activity

Operasi Gabungan Resort PTN wilayah Jabung, SPTN Wil. II.
Pagi itu udara terasa dingin sekali, kucoba buka perlahan jendela kamarku dan nampak lambaian kabut yang tertiup angin, tidak seperti biasanya matahari rupanya enggan untuk menghangatkan semesta ini. Kulihat jam dinding usang yang dipenuhi sarang laba laba sudah menunjukkan pukul 05:05 WIB, berarti sudah pukul 04:55 karena  memang jam dindingku aku stel lebih cepat 10 menit. Astaghfirullah…sudah telat dan hampir saja aku lupa, segera kunyalakan kran air dan kubasuh mukaku dengan air wudlu sebelum menghadap-Nya. Aku sebenarnya agak malas untuk menyambut datangnya mentari saat itu, tapi karena pagi itu ada kegiatan yang harus aku lakukan dan sudah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya, maka keenggananku untuk menepis selimut harus aku buang jauh jauh. Sebenarnya apa yang akan aku lakukan di pagi itu? Ya…kegiatan yang sudah teragendakan dan menjadi tupoksiku sebagai seorang Polhut, yaitu patroli dalam rangka Operasi gabungan. Segera aku persiapkan fisik dan mental termasuk perlengkapan perorangan dan perlengkapan regu yang harus aku bawa, seperti: pisau rimba, borgol, Handy talky, ATK, kompas, GPS, peta, ponco,  teropong, senjata api, bahan dan peralatan memasak serta tenda/bivak (jika harus menginap).
Seperti diketahui bersama bahwa definisi dari Operasi Gabungan adalah langkah-langkah dan tindakan penertiban dan penegakan hukum yang dilaksanakan oleh polisi kehutanan dan instansi terkait lainnya terdiri dari 12 orang dalam rangka mengamankan hutan dan hasil hutan yang bersifat mendesak dan dilakukan secara terpadu.
Operasi ini menindak lanjuti laporan data dan informasi dari operasi intelijen dan meliputi kegiatan melakukan koordinasi dengan mitra instansi, membuat rencana operasi, pelaksanaan operasi dan bila ditemukan tersangka maka dilakukan penangkapan.
Tim patroli yang beranggotakan sekitar 15 orang, terdiri dari personil kantor Bidang wilayah 1 (termasuk Ka.Bidang), personil Seksi PTN wilayah 1, Seksi PTN wilayah 2 dan personil Polsek. Setelah mendapat APP (arahan pemimpin pasukan) oleh Kepala Bidang selaku pemimpin operasi gabungan tentang rencana pergerakan, sasaran, pembagian tugas, kondisi medan, strategi penyergapan dan penarikan pasukan, Tim dibagi menjadi 2 regu yaitu regu pertama dari personil Seksi PTN wilayah 1 berangkat dari arah manggungan menuju sasaran (TKP), sementara regu 2 terdiri dari personil kantor Bidang I dan Seksi PTN wilayah 2 berangkat menyusuri hutan dari arah desa Taji menuju sasaran. Tim akan bertemu di satu tempat yaitu blok Plentongan, resort Jabung yang berbatasan langsung dengan Resort penanjakan, yaitu suatu lokasi/ blok yang dilewati pencuri sambil memanggul kayu hasil curian untuk dibawa keluar dari dalam kawasan hutan.
Seperti biasanya dalam sebuah operasi, sekitar selama 2 minggu sebelumnya sudah dilakukan operasi intelijen oleh anggota Polhut dari Resort Jabung dan Resort Penanjakan, yaitu tindakan dalam rangka mencari informasi dan bahan keterangan secara tersamar tanpa diketahui oleh orang lain/lawan atau yang diduga kuat sebagai pelaku pelanggaran/kejahatan kehutanan baik secara langsung di kawasan hutan ataupun di wilayah lain yang saling berhubungan, dilakukan oleh polisi kehutanan atau petugas lainnya. Langkah langkah dalam pelaksanaan operasi ini meliputi kegiatan membuat rencana operasi, pelaksanaan operasi berupa pengumpulan data (Pulbaket dengan metode wawancara, eliciting, interogasi, pengamatan bergambar, penelitian, penjejakan, pembuntutan, penyadapan, penyurupan, penyusupan), menganalisa data dan membuat laporan operasi. Dari laporan operasi intelijen itulah baru kita bisa menyusun rencana operasi Gabungan.
Kembali ke Operasi di blok Plentongan, kebetulan saya berada di regu 2 yang sampai ke TKP sekitar pukul 14:00 WIB setelah mendaki punggungan punggungan bukit, menembus lebatnya belantara dan derasnya guyuran air hujan serta gigitan pacet dibeberapa anggota badan yang tidak membuat semangat kami kendor, bahkan semakin berkobar demi menjaga kelestarian hutan dari tangan tangan pencuri kayu. Setelah istirahat sebentar sambil mengondisikan lambung kiri dan kanan (baca: makan) serta membaca peta kerja, peta topografi dan GPS, Tim di regu 2 dibagi menjadi 4 kelompok yang disebar dalam beberapa tempat untuk melakukan penyanggongan, dimana setiap kelompok dilengkapi dengan alat komunikasi agar tetap bisa saling berhubungan. Sebagaimana informasi dari tim intelijen yang sudah melakukan tugasnya dengan baik, para pencuri kayu akan keluar dari dalam hutan sekitar pukul 15:00. Setelah sekitar 1 jam melakukan penyanggongan, ”Teledhu 3...Teledhu 4 panggil” tiba-tiba Sarkubi mengagetkan kami yang tergabung di kelompok 4 yang saat itu lagi asyik mencabuti pacet yang menempel di badan. terdengar suara jawaban dari HT yang dibawa Sarkubi, meski terdengar agak samar samar dan lebih didominasi suara noise tapi jelas itu suara Nurwahyu ”Teledhu 4 10-2?, Teledhu 3 masih tegak lurus di posisi semula”.  ”Teledhu 4 melihat 3 ekor tikus arah jam 12, apa 8-6?” Lanjut Sarkubi. ”Siap 8-6, kita tunggu perintah 04 Bravo untuk pergerakan, 8-5, 8-1-3” sambung nurwahyu sambil memasukkan HTnya kedalam saku. Kami berhasil memergoki 3 orang memanggul kayu balokan yang langsung lari tunggang langgang begitu melihat kehadiran kami. Pengejaran dilakukan namun karena medan yang penuh dengan lereng curam, akhirnya pengejaran dihentikan. Barang Bukti (BB) berupa kayu balokan jenis danglu dan anggrung segera dihancurkan  di tempat karena tidak memungkinkan untuk dievakuasi. Selanjutnya kami bergabung dengan regu pertama yang kemudian menangkap 2 orang pelaku pencurian kayu. BB berupa beberapa kayu balokan jenis Danglu diamankan di Mapolsek Jabung berikut dengan 2 orang pelakunya.
Sesampainya di Mapolsek Jabung sekitar pukul 18:30 WIB pelaku dan BB segera diserahkan kepada petugas jaga untuk dilakukan pemrosesan lebih lanjut. Proses penyidikan seperti biasa kita serahkan di Kepolisian meski TNBTS mempunyai PPNS namun karena sesuatu hal masih belum melakukan penyidikan sendiri.  Petugas dari Polsek segera melakukan pemeriksaaan kepada pelaku berikut 2 orang saksi dari petugas Polhut TNBTS. Biasanya tidak terlalu lama pemberkasan akan rampung dan akan dinyatakan P-21, yang berarti berkasnya dianggap cukup lengkap untuk bahan penuntutan oleh penuntut umum yang pada akhirnya pelaku akan disidangkan di Pengadilan. Mudah2an vonis (lama kurungan) yang dijatuhkan oleh Hakim tidak jauh dari apa yang tertuang dalam UU No.41 Th. 1999 tentang Kehutanan dan UU No. 5 Th. 1990 tentang KSDAH&E sehingga betul betul memberikan efek jera bagi pelaku, tidak hanya ”kapok lombok” yang artinya pelaku akan melakukan perbuatannya lagi setelah bebas dari tahanan. Walaupun selama ini memang vonis yang dijatuhkan oleh hakim sangat ringan dan tidak sesuai dengan dampak yang diakibatkan oleh penggundulan hutan tersebut, hal ini biasanya karena saat pemberkasan penyidik hanya mencantumkan nilai kerugian kayu atas dasar nilai pasaran (nilai ekonomis) bukan kerugian ekologis atau lingkungan. Hal ini tentunya perlu diadakan sosialisasi tentang peraturan perundang undangan tentang kehutanan kepada aparat penegak hukum. Selepas dari Mapolsek Jabung, tim operasi segera meluncur ke Kantor SPTN wilayah II untuk mendapatkan pengarahan dan follow up dari Kabid terkait upaya tindak lanjut dari hasil operasi gabungan yang baru saja dilakukan. Jam sudah menunjukkan pukul 21:00 ketika kami harus meninggalkan kantor SPTN 2 menuju Malang. Alhamdulillah aku sampai di rumah tidak terlalu malam, sekitar pukul 21:45 WIB. Segera aku bersihkan badan dengan air hangat sebelum membuka buku peraturan perundang undangan dibidang kehutanan sebagai masukan bagi penyidik polri untuk melakukan pemberkasan, sambil menikmati pisang goreng dan kopi susu...wah nikmatnya. Malam semakin larut dan kantuk mulai menyerang, aku rebahkan tubuh ini diperaduan dan sebelum mata terpejam terdengar lirih dikejauhan alunan merdu suara Pance F Pondaag  ”......tiap malam engkau kutinggal pergi, bukan bukan bukannya aku sengaja, demi kau dan sibuah hati terpaksa aku harus begini...”

Product ( 085 234 025 515 )

                                  

BATIK GEDOG KEREK, KOTA TUBAN.
HARGA TERJANGKAU